Rabu, 28 Maret 2012
Psikologi Terbalik
“Ayo cepat lakukan! Bunuh aku sekarang juga!” Sambil tersenyum sinis kearah Detective 007 yang menodongkan pistol terkokang dibawah rahangnya. “Bunuh atau kau akan menyesal” Sambungnya.
Akan tetapi yang terjadi adalah, sang detektif perlahan menjauhkan moncong pistolnya, melewatkan momen yang ditunggunya setelah melewati rentetan pengejaran yang melelahkan sekaligus mematikan.
Tidak asing dengan penggalan adegan diatas? Ya, adegan penghabisan dimana tokoh utama hampir dapat membalaskan dendam kesumatnya dengan membunuh musuh bebuyutannya, namun ujung-ujungnya gagal, setelah sang musuh melemparkan “pesan terakhir” yaitu kata-kata yang sarat dengan teknik psikologi terbalik.
Psikologi terbalik, atau reversed psychology, adalah teknik “memaksakan pengertian” sedemikian rupa sehingga target melakukan tindakan yang berlawanan daripada yang didiktekan. Gampangnya, ngomong A padahal sejatinya sama sekali bukan A. Atau nyuruh seseorang melakukan sesuatu padahal sebenarnya yang dimaksud bukan itu.
Dalam kehidupan sehari-hari, psikologi terbalik dapat dilakukan untuk mengambil keuntungan dari beberapa kondisi tertentu. Misal untuk menyuruh anak kecil agar ‘tetap berada dirumah’ padahal maksud aslinya adalah ‘untuk membuatnya pergi bermain bersama teman-temannya’.
Atau dalam dunia marketing. Mainstream yang biasanya berlaku untuk sebuah produk adalah produk yang selalu tersedia, gampang dicari dan banyak informasi tentangnya. Namun teknik psikologi terbalik kadangkala digunakan dalam memasarkan sebuah produk yang sengaja dibuat terkesan sangat minim informasi, jarang atau tidak ada sama sekali di outlet-outlet umum, tidak ada di website manapun, kalaupun ada hanya informasi yang samar2 dari sumber yang kurang jelas pula. Dimana hal ini justru malah disukai oleh sebagian orang, karena kelangkaan dan kemisteriusannya.
Dalam dunia percintaan. Seseorang yang patah hati pada kekasihnya atau sedang dalam kondisi desperate, akan berkata pada pasangannya :
“Sudah tinggalkan saja aku…”
“Aku tau kamu tidak lagi mencintaiku seperti dulu…”
“Aku yakin kamu pasti akan menemukan pengganti yang jauh lebih baik…”
Dan kata-kata diatas semuanya dikatakan dengan berharap mendapat respon yang berlawanan dengan yang semestinya diterima.
Di dunia maya, psikologi terbalik sering digunakan untuk menggambarkan kondisi yang berlawanan untuk sekedar mencari perhatian, misalnya update status Facebook dengan menuliskan “Males update status ah”. Atau menulis di Twitter : “Tidak ada gunanya marah2 di timeline!” Sementara udah 2 hari tweetnya isinya marah2 melulu.
Efek psikologi terbalik juga bisa muncul secara tidak disengaja. Misalnya sebuah amplop dengan tulisan “SANGAT RAHASIA” ditulis dengan huruf besar dan merah pasti jauh lebih menggoda untuk dibuka daripada amplop disebelahnya yang tidak ada tulisan apapun.
Kamis, 22 Maret 2012
Cara Supaya Waktu Belajar Kita Menjadi Efektif
Rabu, 29 Februari 2012
Ciri - Ciri Orang Bermental Sehat
Ciri-ciri seseorang dikatakan bermental sehat adalah :
Rasa harga diri yang mantap
Mempunyai dan mampu memuaskan diri secara wajar
Merasa bahwa anak-anak lain menyukainya
Merasa aman terutama menghadapi kejadian yang akan datang
Periang dan optimis
Mempunyai perasaan berkelompok, merasa bagian dari kelompok
Bersahabat dengan baik
Menyenangi orang tua dan kehidupan di rumah
Menyatakan dirinya secara terbuka an penuh
Merasa mudah memasuki kelompok
Menyenangi hidup, memiliki falsafah hidup yang baik
Emosionalitas yang seimbang
Tampak tenang, segar, tidak menunjuk keletihan
Merasa puas dengan status ekonominya
Percaya pada diri sendiri
Jika anda menemui ketidakwajaran terhadap orang sekitar anda. maka waspadalah. Siapa tau berada disekitar anda.
Senin, 20 Februari 2012
Apasih PEMALU itu ?
Para ahli nampaknya memiliki beberapa pandangan yang berbeda tentang perilaku pemalu (shyness). Ada ahli yang mengatakan bahwa pemalu adalah suatu sifat bawaan atau karakter yang terberi sejak lahir. Ahli lain mengatakan bahwa pemalu adalah perilaku yang merupakan hasil belajar atau respond terhadap suatu kondisi tertentu.
Langganan:
Postingan (Atom)